Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Arus Listrik Searah Dan Bolak Balik

Arus listrik searah dan bolak balik

Terdapat dua jenis arus listrik yang banyak digunakan, arus listrik searah (DC) dan arus listrik bolak balik (AC). Kedua jenis aliran listrik ini mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda. Sehingga sering dimanfaatkan pada jenis rangkaian listrik yang berbeda. Meskipun tidak jarang juga ada perangkat listrik yang menggunakan kedua jenis arus listrik ini dalam operasinya.

Perbedaan mendasar dari kedua aliran listrik ini adalah gelombang listrik dalam satu siklus. Arus listrik searah memiliki satu arah aliran elektron. Sedangkan arus bolak balik mempunyai arah yang berlawanan / bolak balik dalam satu siklus.

Arus searah terutama sering digunakan pada perangkat elektronika dengan daya rendah. Handphone, radio, lampu senter, kalkulator, dan mainan elektronika merupakan contoh perangkat yang menggunakan arus DC.

Pemanfaatan arus AC umumnya untuk peralatan dan instalasi yang berdaya besar. Contohnya adalah motor listrik dan instalasi listrik rumahan.

Penggunaan Arus Listrik Searah (DC)

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan arus DC yang diketahui saat ini adalah :

  • Membangun generator arus DC
  • Menggunakan perangkat penyearah arus listrik AC menjadi DC
  • Membuat reaksi kimia untukmenghasilkan arus DC seperti pada batere.
Penggunaan batere sebagai sumber arus DC dapat dianalogikan dengan air yang ada pada tangki penampungan air.  Ketika kran air dibuka, maka air akan mengalir melalui pipa secara konstan dan terus menerus. Kekuatan aliran air makin lama semakin lemah seiring dengan berkurangnya jumlah air di dalam tangki penampungan. Hingga akhirnya aliran akan terhenti ketika sudah habis.

Penggambaran contoh aliran air diatas merupakan konsep dasar dari aliran arus DC. Dimana aliran elektron secara berkelanjutan akan terus bergerak dalam satu arah terus menerus dengan jumlah yang konstan sepanjang waktu. 

Arus Listrik Bolak Balik (AC)

Arus listrik bolak balik (AC) bisa didefinisikan sebagai aliran elektron yang bergerak dengan arah bolak balik selama periode watu tertentu. Contoh jenis arus AC adalah aliran listrik di rumah kita.

Salah satu sumber utama penghasil arus AC adalah generator listrik AC atau biasa juga disebut dengan Alternator. Prinsip kerja alternator adalah dengan memanfaatkan medan magnet yang menginduksi kumparan.

Kumparan kawat konduktor ditempatkan di dalam magnet dan dapat berputar. Perputaran kumparan di dalam magnet mendapatkan efek medan magnet dengan polaritas yang berbeda secara bergatian terus menerus. Hingga akhirnya kumparan menghasilkan tegangan dan arus listrik dengan arah yang berbeda secara berkala.

Bentuk Gelombang Arus AC

Karena dihasilkan dari  pergerakan elektron yang berubah arah secara berkala, aliran listrik AC membentuk gelombang sinusoida. Bentuk gelombang sinusoida mempunyai dua buah puncak gelombang dengan arah yang berbeda. Karena selama satu siklus gelombang arus bergerak dengan arah yang bergantian.

Standar frekuensi gelombang arus AC yang dipakai oleh seiap negara tidak selalu sama. Untuk di Indonesia, frekuensi listrik AC yang digunakan ditetapkan sebesar 50Hz. Ini artinya dalam satu detik aliran bergerak sebanyak 50 kali siklus gelombang.

Di beberapa negara menggunakan frekuensi 60Hz sebagai standar frekuensi lstrik AC di negara mereka. Anda harus menghubungkan perangkat listrik sesuai standar frekuensi arus AC yang dibutuhkan. Agar tidak menimbulkan kerusakan peralatan listrik anda.