Panduan Cara Memilih Antena Parabola Terbaik
Antena Parabola Terbaik - Sekarang ini perkembangan digitalisasi industri televisi semakin maju dan dikenal oleh hampir semua masyarakat penikmat siaran televisi di Indonesia. Kebutuhan tontonan berkualitas pasti sangat dinantikan oleh semua anggota keluarga ketika sedang santai di rumah.
Keberadaan televisi sepertinya masih belum dapat tergantikan oleh perangkat audio visual lainnya meskipun aktivitas kita saat ini lebih sering berhubungan dengan smartphone. Namun tetap saja televisi tetap menjadi sumber informasi dan hiburan utama bagi keluarga. Terlebih perangkat pesawat tv juga makin modern, dengan desain yang jauh lebih tipis dan hemat listrik.
Membahas tentang pertanyaan manakah antena parabola terbaik mungkin akan terkesan subjektif, karena pandangan setiap orang pasti akan berbeda - beda. Ada yang membeli karena selera, mempertimbangkan faktor harga yang lebih ekonomis, mencari kualitas, ingin yang lebih praktis atau beragam alasan lain yang melatar belakanginya.
Pada dasarnya, kita sendiri dapat memilih jenis antena parabola terbaik jika kita sudah mengetahui seluk beluk dunia satelit dan antena parabola. Paling tidak mencari referensi dari berbagai sumber informasi terpercaya, sehingga nantinya anda dapat menentukan jenis perangkat seperti apa yang akan menjadi pilihan.
Pengertian Antena Parabola
Apa itu antena parabola? Mungkin banyak orang yang belum tahu secara mendetail seluk beluk perangkat elektronika digital yang satu ini. Sebuah antena piringan berbentuk bulat dan menghadap ke angkasa.
Pengertian antena parabola adalah perangkat penerima frekuensi radio yang bentuk permukaannya cekung dan memiliki titik fokus pantulan. Prinsip kerja parabola sama seperti lampu sorot dalam mengirimkan atau menerima gelombang radio. Dimana mempunyai reflektor dengan titik fokus tertentu sehingga mempunyai daya penguatan yang tinggi terhadap gelombang. Di awal penemuannya, perangkat antena ini digunakan dalam instalasi peralatan militer. Namun dalam perkembangan selanjutnya, teknologi antena parabola di gunakan pada dunia industri penyiaran tv digital satelit.
Satelit hingga saat kini telah berperan cukup besar untuk meningkatkan layanan teknologi komunikasi, televisi dan data internet. Terlebih bagi Indonesia yang daerahnya berupa negara kepulauan. Dengan menggunakan teknologi satelit penyampaian informasi dapat tersebar luas hingga ke pelosok pedalaman sekalipun.
Satelit mampu menerima dan memancarkan kembali frekuensi yang diterimanya karena adanya perangkat transponder. Frekuensi sinyal yang dipancarkan oleh satelit yang paling populer saat ini adalah tipe spektrum sinyal C-Band dan Ku-Band. Dimana, kedua jenis frekuensi radio ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing - masing.
Sinyal satelit yang kita terima melalui antena parabola melewati proses yang lumayan panjang sebelum akhirnya sampai di rumah penduduk. Sebelum dipancarkan kembali ke antena penerima parabola, sinyal digital yang berisi informasi audio visual akan di kompresi lebih dulu menggunakan perangkat unit sistem mpeg-4 . Sistem ini menjadi jenis sistem pengkompresan sinyal standar terkini untuk mengolah video dengan resolusi tinggi HD menjadi file yang memiliki ukuran jauh lebih kecil.
Setelah melewati proses pemadatan / kompresi , maka sinyal tersebut selanjutnya siap untuk di sebarkan oleh satelit ke segala penjuru sesuai daya jangkau yang dimilikinya. Namun, sebagian provider layanan tv satelit ada yang melakukan pengacakan terhadap sinyal digital yang diolah oleh satelit sebelum dipancarkan. Sehingga dibutuhkan perangkat penerima siaran satelit yang mampu mengkode ulang / membuka acakan tersebut agar bisa ditampilkan pada layar monitor.Adanya proses enkripsi inilah yang menjadi cikal bakal munculnya jenis siaran parabola free dan berbayar.
Frekuensi parabola C-Band dan Ku-Band bisa diterima dengan menggunakan antena parabola. Sinyal dari satelit tersebut ditangkap oleh piringan dish untuk kemudian di kumpulkan pada satu titik fokus dimana terdapat LNB yang berfungsi untuk menerima sinyal.
Berikutnya, LNB akan mengolah dan menyalurkan sinyal dari satelit tersebut ke Decoder / receiver parabola untuk dilakukan proses pengolahan dan pengkodean ulang file audio visual digital yang terenkripsi. Sehingga berubah menjadi format sinyal yang bisa dikenali / diterima oleh televisi.
Tips Menentukan Antena Parabola Terbaik
Kita sering melihat antena parabola di toko elektronika atau penyedia perangkat tv satelit dengan beberapa jenis dan ukuran yang beragam, yaitu berukuran besar dan kecil. Selain itu, dish atau piringan parabola ada yang berupa jaring dan lempengan plat dimana dish berbentuk padat.
Lalu apa perbedaan dari kedua jenis antena parabola tersebut, dan apa saja kekurangan atau kelebihannya masing masing? Kemudian bagaimana cara kita agar bisa memilih antena parabola yang terbaik untuk digunakan? Mari kita baca uraian dibawah ini selengkapnya.
Jenis Spektrum Frekuensi Yang Ditangkap
Spektrum pita Frekuensi C-Band merupakan sebuah istilah yang ditemukan pada sistem komunikasi satelit untuk menjelaskan tipe gelombang yang dipancarkan oleh satelit. Spektrum frekuensi tipe C ini tergolong mempunyai intensitas sinyal yang kecil sehingga membutuhkan antena parabola dengan diameter yang besar agar sinyal bisa di terima dengan baik.
Jenis frekuensi C-Band memiliki dua kekurangan utama, yaitu ukuran perangkat dish antena parabola harus besar sehingga merepotkan ketika pemasangan parabola dan juga kurang enak dilihat. Kedua , rentan terjadi gangguan interfensi sinyal karena hampir semua satelit menggunakan jenis spektrum sinyal ini. Ditambah banyaknya gelombang mikro yang ada di darat yang pasti dapat mengganggu penerimaan tipe frekuensi ini.
Spektrum C-Band mempunyai ketahanan sinyal yang baik terhadap gangguan cuaca. Inilah yang menjadi pertimbangan pemerintah masih menggunakan pita frekuensi tipe-C meskipun batas kuotanya sudah penuh. Terlebih karena cuaca di Indonesia yang sering hujan sehingga jenis frekuensi c band merupakan pilihan masuk akal agar tetap bisa menikmati siaran parabola saat cuaca hujan .
Jenis frekuensi Ku-Band adalah spektrum gelombang elektromagnetik yang digunakan pada sistem komunikasi satelit terutama pada penggunaan layanan televisi dan sinyal telepon. Tipe sinyal Ku band ini berdaya energi yang cukup besar sehingga meskipun dengan peralatan parabola yang berukuran kecil pun sinyal sudah bisa diterima dengan baik.
Selain itu, frekuensi Ku-Band mampu mengatasi gangguan gelombang mikro yang ada di Bumi. Namun, jenis frekuensi ini bukannya tanpa kelemahan. Sinyal ku band sangat dipengaruhi oleh gangguan cuaca terutama ketika terjadi hujan lebat. Sehingga seringkali menyebabkan kendala berupa sinyal parabola hilang.
Lalu komponen apa yang menentukan kemampuan antena dalam menerima jenis frekuensi C-Band atau Ku-Band ? Nama komponen itu adalah LNB. Jenis LNB yang menentukan tipe frekuensi apa yang bisa diterima / ditangkap oleh antena untuk disalurkan ke dekoder.
Jadi jika anda ingin menyaksikan siaran satelit yang berada pada frekuensi c band, maka anda harus menggunakan LNB jenis c band. Sebaliknya bila anda ingin melihat siaran tv dari frekuensi ku band, anda harus menggunakan jenis LNB ku band. Jika ingin melihat jenis siaran dari keduanya, anda pun bisa menggunakan kedua LNB dalam satu parabola.
Memilih Parabola Mini Atau Besar
Untuk memilih antena parabola mana yang terbaik, kita perlu mengenal fungsi dari dish atau piringan parabola. Karena ini akan membantu anda untuk memahami siaran satelit yang bebas biaya bulanan.
Berdasarkan dimensi ukurannya, dish parabola dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu parabola besar dan kecil / mini. Diameter dish parabola yang anda beli nantinya akan menentukan jenis LNB yang cocok untuk digunakan. Gambarannya adalah seperti ini :
* Dish dengan ukuran diameter besar bisa menggunakan LNBC-band dan Ku Band.
* Dish ukuran mini hanya dapat menggunakan jenis LNB Ku-Band.
Berdasarkan jenis bahan dish yang digunakan, antena parabola dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu tipe, yaitu parabola jaring dan solid. Keduanya tipe parabola ini memiliki kelebihan dan kekurangan nya masing - masing seperti yang dijelaskan berikut ini :
Dish jaring
Cocok untuk untuk digunakan menangkap siaran satelit dengan frekuensi C-Band. Lebih tahan terhadap gangguan hembusan angin dan air hujan.
Dish solid
Bisa digunakan untuk menerima frekuensi C-Band dan Ku-Band dengan hasil penangkapan sinyal yang baik. Namun untuk ukuran dish dengan diameter besar akan terlalu berat dan bisa membebani tiang parabola.
Harga antena parabola dengan dish besar pasti lebih mahal bila dibandingkan dengan jenis parabola mini. Namun, hasil penangkapan sinyal satelit akan lebih baik seiring dengan bertambahnya diameter ukuran diameter dish. Lalu, sampai disini apakah anda sudah mendapatkan gambaran manakah antena parabola terbaik yang bisa anda beli?
Pilih Jenis Dekoder Parabola
Decoder / receiver parabola sering juga disebut sebagai Set Top Box atau STB. Perangkat elektronika ini yang berfungsi untuk membuka enkripsi dan mengolah sinyal agar dapat dikenali oleh televisi untuk diproses menjadi bentuk gambar dan suara yang ditampilkan pada layar. Ada banyak merk dekoder yang dijual di pasaran dengan harga yang beragam dan fitur yang bervariasi.
Saat ini setidaknya dekoder dapat dibagi menjadi 2 macam :
Dekoder rekomendasi
Merupakan Dekoder yang diproduksi / dikeluarkan bekerjasama dengan pihak penyedia layanan tv satelit. Dekoder jenis ini dapat membuka siaran FTA, FTV dan bisa juga berlangganan Pay TV pada provider yang mengeluarkan dekoder tersebut.
Dekoder non rekomendasi
Jenis dekoder ini merupakan produksi pihak ketiga yang Cuma bisa membuka siaran Free saja. Namun, umumnya tipe dekoder seperti ini telah dilengkapi dengan fitur yang lebih banyak dan daya tahan serta kualitas perangkat yang cukup baik. Receiver / dekoder non rekomendasi ini sebagian sudah mampu membuka siaran dengan acakan tertentu, seperti bisskey dan powervu.
Masalah harga, dekoder parabola rekomendasi umumnya lebih mahal bisal dibandingkan dengan yang non rekomendasi meskipun secara fitur dan kualitas dekoder non rekomendasi lebih baik. Namun tentu saja pada akhirnya tergantu selera anda untuk menentukan dekoder mana yang sesuai dengan selera anda.
Kesimpulan
Menentukan antena parabola mana yang terbaik itu tentu lebih mudah jika kita sudah tahu seluk beluk tentang dunia tv satelit. Berdasarkan uraian diatas, kita bisa mengambil kesimpulan sebagai berikut :
- Jika anda ingin tayangan televisi satelit yang bebas iuran dan aman dari gangguan cuaca, maka anda bisa pilih parabola besar dengan tipe jaring atau solid. Untuk parabola jenis solid carilah parabola dengan minimal ukuran 100 cm, 6 feet atau yang lebih besar dan menggunakan LNB C-Band.
- Anda bisa memilih parabola mini dengan ukuran 45, , 80 atau 100 cm bila bila menginginkan perangkat yang lebih kecil dengan harga murah dan bisa memasang parabola sendiri di rumah.
Untuk antena parabola jenis solid diameter 100 cm biasanya sudah bisa menangkap sinyal C-Band dan Ku-Band karena memiliki daya penguatan sinyal yang sudah cukup besar. Namun, seringnya jenis antena ukuran ini digunakan untuk menangkap sinyal satelit dengan frekuensi C-Band.
Demikian uraian pembahasan tentang cara memilih antena parabola terbaik saat ini sebagai bahan pertimbangan anda sebelum memutuskan untuk membelinya. Semoga bisa membantu anda sebagai referensi dalam memilih dan membeli parabola.
Post a Comment for "Panduan Cara Memilih Antena Parabola Terbaik "